#bunuh. Aku bunuh dia. Tanpa rasa bersalah. Aku justru makin bengis, amarahku belum reda. Kubunuh lagi yang lain. Mati kau.
#bunuh. Ah, kurang puas rasanya. Mungkin sebelum dia menghadap Tuhannya, sebelum mati kubunuh, ada baiknya dia merasakan sengat listrik ini.
#bunuh. Hmm wangi daging terpanggang yang tak tercium. Oh tubuhnya meregang kaku. Mana jerit sakitnya? Ah mungkin kupingku kurang peka saja.
Tak perlu kubur dia yang ku #bunuh. Biar angin saja yang bawa busuk bangkainya. (Apa kau pernah membunuh? Tidak. Aku pernah.
Bagaimana rasa #bunuh? Menyenangkan bisa melampiaskan kesalku. Siapa mereka? Bukan siapa, hanya nyamuk.)
___
Cerituit ini didedikasikan pada
nyamuk-nyamuk yang senantiasa
menemani saya di kala begadang.
@erulenonk, 12 September 2013.